Rabu, 01 Desember 2010

metode demonstrasi

metode demonstrasi
Metode mengajar banyak sekali jenisnya, disebabkan oleh karena metode ini dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya :

1. Tujuan yang berbagai macam jenis dan fungsinya.
2. Anak didik yang berbagai macam tingkat kematangannya.
3. Situasi yang bermacam-macam keadaannya.
4. Fasilitas yang mempunyai beragam kwalitas dan kwantitasnya.
5. Pribadi guru serta kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda.

Karena itu sulit untuk memberikan satu klasifikasi yang jelas mengenai setiap metode yang pernah dikenal di dalam pengajaran. Setiap usah klasifikasi adalah arbitrer sifatnya. Lebih sulit lagi untuk menggolong-golongkan metode-metode itu di dalam nilai dan efektifitasnya, sebab metode yang ”kurang baik” di tangan seorang guru dapat menjadi metode yang ”baik sekali’ di tangan guru yang lain, dan metode yang baik akan gagal di tangan guru yang lain yang tidak menguasai teknik pelaksanaannya.
Di dalam kenyataannya, banyak faktor yang menyebabkan tidak selalu dapat dipergunakan metode yang dianggap paling sesuai dengan tujuan, situasi, dan lain-lain. Guru seringkali terpaksa mempergunakan metode ”pilihan kedua” atau ”pilihan ketiga”. Yang penting diperhatikan oleh guru dalam keadaan demikian ialah batas-batas kelebihan dan kelemahan metode yang dipergunakannya, untuk dapat merumuskan kesimpulan mengenai hasil evaluasi usahanya itu.


Demonstrasi dan eksperimen merupakan metode mengajar yang sangat efektif dalam menolong siswa-siswa mencari jawaban atas pertanyaan seperti : Bagaimana cara membuatnya? Terdiri dan bahan apa? Cara mana yang paling baik? Bagaimana dapat diketahui kebenarannya?

Dengan demonstrasi sebagai metode mengajar dimaksudkan bahwa seorang guru, orang luar yang sengaja diminta, atau siswa sekali pun dapat memperlihatkan pada seluruh kelas suatu proses, misalnya bagaimana cara bekerjanya sebuah printer. Metode Demonstrasi adalah sebuah metode yang bersifat Ekspositori / Metode belajar yang bersifat memberi dan menerima (guru memberi ilmu kepada murid). Metode ini cukup efektif karena membantu para murid untuk memperoleh jawaban dengan mengamati suatu proses atau peristiwa tertentu, dimana keaktifan biasanya lebih banyak dari pihak guru

Dengan eksperimen dimaksudkan bahwa guru atau siswa mencoba mengerjakan sesuatu serta mengamati proses dan hasil percobaan itu. Jika dalam metode demonstrasi, keaktifan lebih banyak dari pihak guru, metode eksperimen langsung melibatkan para siswa melakukan percobaan untuk mencari jawaban terhadap permasalahan yang diajukan. Metode ini merupakan unsur pokok dalam pendekatan inquiry dan discovery (belajar dengan menemukan).

Dengan eksperimen kita bisa memperoleh jawaban tentang : Bagaimana kita tahu bahwa itu benar? Cara manakah yang merupakan cara terbaik? Apakah yang akan terjadi? Terdiri dari bahan apa?

Pelaksanaan metode ini dapat dilaksanakan didalam kelas maupun tempat khusus yang memang diperuntukkan sebagai pelaksanaan eksperimen/demonstrasi (laboratorium).

Di dalam pelaksanaannya metode eksperimen dapat dirangkaikan dengan demonstrasi.

A. Kapan Penggunaannya?

Metode demonstrasi dan eksperimen digunakan bila siswa atau pengamat (observer) ingin mengetahui tentang

1. Bagaimanakah proses mengaturnya?

Misalnya:
a. Mengatur ukuran margin suatu halaman kertas agar pada saat dicetak akan sesuai dengan ketentuan.
b. Mengatur setting kualitas hasil cetak pada sebuah printer.

2. Bagaimana proses membuatnya?

Misalnya mendemonstrasikan cara membuat suatu laporan ilmiah dengan menggunakan aplikasi microsoft word, dimulai dari membuat sebuah dokumen baru sampai dengan tahap pencetakkannya.

3. Bagaimana proses bekerjanya?

Pada sebuah kursus teknisi komputer, guru menggunakan gambar-gambar bagian dari hardware komputer dan dijelaskannya hubungan bagian alat yang satu dengan yang lainnya serta bagaimana cara bekerjanya mekanisme perangkat itu. Kemudian perangkat sebenarnya diperlihatkan kepada siswa, dan siswa diberi kesempatan mengamat-amati alat-alat itu.

4. Bagaimana proses mengerjakannya atau menggunakannya?

Dalam latihan menggunakan senjata, instruktur bermaksud mengajarkan cara menggunakan senjata. Siswa-siswa berkumpul dan melihat bagaimana instruktur mendemonstrasikan penggunaan senjata, dengan melakukan berbagai tindakan pengamatan


5. Terdiri dari apa? Bahan/alat apa saja yang diperlukan?

Untuk mengetahui sesuatu benda atau alat-alat yang terdiri dan beberapa bahan/peralatan, lebih baik jika siswa meneliti bagian-bagian atau bahan-bahan yang akan dipergunakan. Misalnya mahasiswa DCC dalam pelajaran Delphi, akan lebih baik jika mahasiswa diperkenalkan tentang program yang akan dipakai, spesifikasi komputer yang dibutuhkan, dan lain sebagainya.

6. Cara manakah yang lebih baik?

Dalam pengenalan sebuah komputer, instruktur mendemonstrasikan cara-cara yang baik dan yang buruk, misalnya cara mematikan komputer dengan melakukan langkah [Start] > [Turn Off Computer] > [Turn off] > [Matikan monitor dan stabilizer] dan cara kedua dengan langsung mematikan dengan menekan tombol Power On/Off pada stabilizer, dengan menerangkan kelebihan dan kelemahan dari masing masing cara serta memberikan saran cara mana yang lebih baik dilakukan.

7. Bagaimana kita mengetahui kebenarannya?

Murid SMP dalam pelajaran Ilmu Alam mengetahui bahwa udara terdiri atas ± 25% zat asam. Untuk membuktikan teori ini, guru mengambil lilin, gelas dan piring yang berisi air berwarna. Lilin dinyalakan pada piring yang berisi air kemudian ditutup oleh gelas ; ternyata lilin padam dan air naik ke dalam gelas ± 1/5 gelas. Dengan cara ini maka guru telah mendemonstrasikan sesuatu pembuktian akan kebenaran sesuatu prinsip dan cara ini juga akan mempertinggi minat dan perhatian murid-murid.

B. Kelebihan dan Kelemahan

Keuntungan sebuah metode demonstrasi.

1. Perhatian siswa dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh guru sehingga hal-hal yang penting dapat diamati seperlunya. Perhatian siswa lebih mudah dipusatkan pada proses belajar dan tidak tertuju pada hal-hal lain.
2. Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya membaca di dalam buku, karena siswa telah mempenoleh gambaran yang jelas dan hasil pengamatannya.
3. Bila siswa turut aktif bereksperimen, maka siswa akan memperoleh pengalaman-pengalaman praktek untuk mengembangkan kecakapannya dan memperoleh pengakuan dan penghargaan dari teman-teman dan gurunya.
4. Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan pada diri siswa dapat dijawab waktu mengamati proses demonstrasi/eksperimen.

Kelemahan metode demonstrasi.

1. Daya tangkap setiap siswa berbeda, sehingga guru harus mengulang-ulang suatu bagian yang sama agar siswa dapat mengikuti pelajaran.
2. Waktu yang diperlukan untuk proses belajar mengajar akan lebih lama dibandingkan dengan metode ceramah.
3. Demonstrasi akan menjadi metode yang kurang baik apabila alat yang didemonstrasikan tidak dapat diamati dengan seksama oleh siswa. Misalnya alat itu terlalu kecil atau penjelasan-penjelasan yang tidak jelas.
4. Demonstrasi menjadi tidak efektif bila tidak diikuti dengan sebuah aktivitas di mana siswa sendiri dapat ikut bereksperimen dan menjadikan aktivitas itu pengalaman yang berharga.
5. Tidak semua hal dapat didemonstrasikan di dalam kelas. Misalnya alat-alat yang sangat besar atau yang berada di tempat lain yang jauh dari kelas, atau bahan-bahan yang tidak berwujud misalnya gas freon.
6. Kadang-kadang, bila suatu alat dibawa ke dalam kelas kemudian didemonstrasikan, siswa melihat suatu proses yang berlainan dengan proses jika berada dalam situasi yang sebenarnya.

Bagaimanakah guru dapat merencanakan demonstrasi yang efektif?

1. Merumuskan tujuan yang jelas dan sudut kecakapan atau kegiatan yang diharapkan dapat dicapai atau dilaksanakan oleh siswa itu sendiri bila demonstrasi itu berakhir.

a. Mempertimbangkan apakah metode itu wajar dipergunakan dan merupakan metode yang paling efektif untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan.

b. Apakah alat-alat yang diperlukan untuk demonstrasi itu bisa didapat dengan mudah, dan apakah alat-alat itu sudah dicoba terlebih dahulu supaya waktu dilakukan demonstrasi tidak gagal.

c. Apakah jumlah alat/bahan memungkinkan diadakan demonstrasi dengan jelas?

2. Menetapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilaksanakan. Dan sebaiknya sebelum demonstrasi dilakukan, oleh guru sudah dicoba terlebih dahulu supaya tidak gagal pada waktunya.

3. Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan. Apakali tersedia waktu untuk memberi kesempatan siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan komentar selama dan sesudah dernonstrasi. Menyiapkan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa untuk rnerangsang observasi.

4. Selama demonstrasi berlangsung kita bertanya pada diri sendiri apakah :

a. Keterangan-keterangan itu dapat didengar dengan jelas oleh siswa.
b. Alat itu telah ditempatkan pada posisi yang baik sehingga setiap siswa dapat melihat dengan jelas.
c. Perlu disarankan kepada siswa untuk membuat catatan-catatan seperlunya dengan waktu secukupnya.

5. Menetapkan rencana untuk menilai kemajuan murid. Seringkali perlu terlebih dahulu diadakan diskusi-diskusi dan siswa mencobakan lagi demonstrasi dan eksperimen agar memperoleh kecekatan yang lebih baik.

C. Batasan-Batasan

Berapa keuntungan dan batas-batas eksperimen.

1. Siswa dapat aktif mengambil bagian bereksperimen untuk dirinya sendiri. Siswa tidak hanya melihat seseorang menyelesaikan sesuatu eksperimen tetapi juga dengan melakukan langsung ia mernperoleh kepandaian-kepandaian yang diperlukan.
2. Siswa mendapat kesempatan yang sebesar-besamya untuk rnelaksanakan langkah-langkah dalam cara-cara berpikir ilmiah. Ramalan-ramalan atau hipotesa-hipotesa dapat diuji kebenarannya dengan mengumpulkan data-data hasil observasi kemudian menafsirkannya dan terakhir siswa membuat kesimpulan.kesimpulan dari hasil observasi tersebut.

Batasan-batasan metode demonstrasi.

1. Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap siswa mendapat kesempatan untuk mengadakan eksperimen.
2. Jika eksperimen niemerlukan jangka waktu yang lama, siswa harus menanti pertemuan selanjutnya untuk melanjutkan pelajaran.
3. Kurangnya persiapan dan pengalaman pada diri siswa akan menimbulkan kesulitan di dalam melakukan eksperimen.


D. Beberapa saran untuk mengadakan eksperimen.

1. Menerangkan sejelas-jelasnya tujuan-tujuan pelajaran pada siswa,
sehingga siswa mengetahui pertanyaan yang perlu dijawab dengan eksperimen.
2. Membicarakan bersama dengan siswa prosedur atau langkah-langkah
yang dianggap sebaik-baiknya untuk memecahkan rnasalah dalam
eksperimen, serta bahan-bahan yang diperlukan, variabel yang perlu
dikontrol dan hal-hal yang perlu dicatat.
3. Menolong siswa untuk memperoleh bahan-bahan yang diperlukan.
4. Setelah eksperimen selesai siswa membandingkan hasilnya dengan hasil eksperimen orang lain dan mendiskusikan bila ada perbedaan-perbedaan atau kekeliruan-kekeliruan.

0 komentar:

iklan